a.
Tujuan Pendidikan di SMK/MAK
1. Pendidikan di
SMK/MAK merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia
dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat.
2. Kemandirian
tersebut pada nomor (1) didasarkan pada kematangan pemenuhan potensi dasar,
bakat, minat dan keterampilan pekerjaan atau karir.
3. Setelah selesai
pendidikan di SMK peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu sesuai dengan
bidang / program / kompetensi keahlian yang telah dipelajarinya, atau
melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi dengan memasuki program studi dengan
pilihan dan pendapalaman mata pelajaran sewaktu di SMK/MAK
b. Kurikulum
SMK/MAK
Dalam penetepan penjurusan sesuai dengan bidang / program keahlian
dengan mempertimbangkan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Berikut bidang keahlian yang ada di SMK :
1. Teknologi dan Rekayasa
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. Kesehatan
4. Argribisnis dan Agroteknologi
5. Perikanan dan Kelautan
6. Binsis dan Manajemen
7. Parawisata
8. Seni Rupa dan Kriya
9.
Seni Pertunjukan
Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C)
terdiri atas :
1. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1)
2. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2)
3. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3)
Mata pelajaran serta KD
pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri.
Khusus untuk MAK dapat
ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh Kemeterian Agama.
c. Sikap Belajar di SMK/MAK dan Kebiasaan
Belajar yang baik
Bagaimana sebaiknya belajar untuk peserta
didik SMK ? Pertanyaan ini sangat sederhana dan tidak asing ditelinga setiap
peserta didik tentang bagaimana cara melakukan pembelajaran di SMK. Sekolah
Menengah Kejuruan lebih ditujukan untuk menyediakan tenaga kerja profesional
tingkat menengah yang akan memasuki dunia kerja atau dunia industri (DU/DI),
tapi tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, SMK
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi enterpreuner atau wirausahawan muda yang tangguh dan sukses. Dengan tujuan tersebut, maka kurikulum yang ada di SMK didesain agar dapat
membekali siswa sehingga dapat memiliki kompetensi sesuai dengan program
keahliannya masing-masing. Untuk mencapai hasil yang optimal, baik pengusaan
teori dan praktik, maka harus didukung juga oleh beberapa hal, diantaranya :
1. Minat dan bakat serta kemampuan
2. Lingkungan belajar serta
3. Sikap
dan kebiasaan belajar
Sikap
dan kebiasaan belajar
Sikap terhadap belajar merupakan "Kecenderungan seseorang untuk
melakukan atau tidak melakukan kegiatan belajar, sebagai dampak dari perasaan (feeling) dan keyakinannya tentang
belajar".
Siswa yang meyakini bahwa belajar itu penting bagi pengembangan kualitas diri,
bernilai ibadah, juga merasa senang terhadap kegiatan belajar, maka mereka
cenderung untuk melakukan kegiatan belajar itu dengan sebaik-baiknya. Sedangkan
apabila keyakinan dan perasaan siswa itu sebaliknya, maka kecenderungannya
adalah mereka akan malas atau enggan belajar. Adapun kebiasan belajar dapat
diartikan sebagai "Perilaku (kegiatan) belajar yang relatif menetap,
karena sudah berulang-ulang (rutin) dilakukan ".
Kebiasaan belajar ini meliputi kegiatan belajar di rumah, di sekolah (di
kelas, perpustakaan, di tempat praktik), dan di tempat kerja.
Ciri-ciri sikap dan kebiasaan belajar yang positif
1.
Menyenangi pelajaran (teori dan praktik)
2.
Merasa senang untuk mengikuti kegiatan belajar yang diprogramkan sekolah
3.
Mempunyai jadwal belajar yang teratur
4.
Mempunyai disiplin diri dalam belajar (bukan karena orang lain)
5. Masuk kelas tepat pada waktunya
6. Memperhatikan penjelasan dari guru
7.
Mencatat pelajaran dalam buku khusus secara rapi dan
lengkap
8.
Senang mengajukan pertanyaan apabila tidak memahaminya
9.
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi kelas
10. Membaca buku-buku
pelajaran/buku lainnya yang berguna
secara teratur
11. Mengerjakan tugas-tugas atau
PR dengan sebaik-baiknya
12. Ulet atau tekun dalam
melaksanakan pelajaran praktik
13. Tidak mudah putus asa apabila
mengalami kegagalan dalam belajar (seperti tidak lulus tes atau nilainya
rendah)
d. Kiat Sukses
Belajar Di SMK
Berikut beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk sukses belajar di SMK, diantaranya lain :
1. Memiliki Iman dan Taqwa pada Tuhan YME
Untuk mencapai jalan kesuksesan, seorang pelajar
harus memiliki iman yang kuat serta berusaha dengan ikhlas dalam menjalani
hidup sesuai tuntunan atau petunjuk dari Tuhan yang menciptakan dunia dan
isinya. Pelajar yang selalu menghadirkan Tuhan pada setiap waktu
dalam perjuangannya akan diberi kemudahan dalam proses mencapainya
2.
Berbakti Pada Orang Tua
Orang tua kita adalah orang yang melahirkan kita, orang
yang sangat peduli terhadap diri kita, orang yang membiayai kita, orang yang
mendambakan kita sukses di sekolah. Berbakti pada orang tua bisa dilakukan
dengan berperilaku yang baik seperti memahami,
mengerti, menghormati, mematuhi dengan baik. Dengan menjaga perasaannya,
janganlah sampai kita melukai dan menyakiti perasaannya.
3.
Menghormati Guru
Guru adalah gudang ilmu,
inspirasi sukses, yang memiliki seni mengajar.
Tentu tidaklah seni mengajar semua guru sesuai dengan keinginan pelajar. Walau demikian boleh jadi akan membawa kebaikan buat pelajar tersebut.
Sehingga menghormati guru dapat dilakukan dengan cara : memahami, menghormati, mengerti akan
cara-cara mengajarnya,
4.
Berintegritas
Merupakan s ifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang
utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan,
seperti sifat-sifat jujur, disiplin, tangguh, tenang, proaktif menyenangkan,
berpikir positif dan sebagainya.
5.
Taat pada Tata Tertib
Sikap pelajar terhadap tata tertib
sekolah hendaknya menghormati dan mematuhinya agar bermartabat. Sebab tata
tertib merupakan rambu-rambu kehidupan bersama yang menjamin terwujudnya
suasana kenyamanan, ketenangan, ketentraman, kekompakan, kerukunan, kekuatan,
kepribadian, identitas suatu sekolah. Makanya sebagai siswa sangatlah perlu
memahami dan mengerti apa yang harus dilakukan sebagai kewajibannya.
6. Miliki Kemandirian
Mandiri adalah
keadaan dimana seseorang siswa dapat
berdiri sendiri, tidak
bergantung pd orang lain, melakukan apa yang
menjadi tanggung jawabnya sebagai pelajar atau sikap yang diambilnya terhadap penilaian
sesuatu itu baik, atau tidak baik, menyenangkan, tidak menyenangkan, berdasar
pengetahuannya terhadap sesuatu itu benar atau tidah benar. Sejak kecil ia sudah biasa mengetahui, menilai, mensikapi dan melakukan
sesuatu atas tanggungjawab yang harus diambilnya, sehingga bebas dari
ketergantungan pada orang lain.
7.
Menyusun visi, target, dan jadwal
pencapaian.
Susunlah gambaran
besar yang ingin anda raih dalam di masa depan. Buatlah sesulit mungkin, namun
percayalah anda bisa mencapainya. Lalu kembangkan ke dalam target-target jangka
pendek, serta tentukan waktu kapan anda akan meraihnya. Perjalanan sejauh
ribuan kilometer dicapai dengan selangkah demi selangkah
8.
Temukan kegembiraan dalam setiap langkah.
Perhatikan anak-anak
kecil belajar, mereka menunjukkan kegembiraan saat erangkat sekolah, saat di
kelas, saat beristirahat, saat pulang bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah
mereka. Temuka kegembiraan yang sama di setiap langkah anda. Jika anda tak
menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang keliru. Segera renungkan
kembali apa yang ingin anda raih.
9.
Hormati Kakak Kelas
Sebagai pelajar yang memiliki tingkatan kelas diatasnya,
pasti akan dijumpai kakak kelas yang merasa lebih dulu berpengalaman di sekolah
tersebut. Tidak ada salahnya jika menaruh hormat karena memang mereka masuk
lebih dulu daripada Anda, tentu lebih berpengalaman dalam menyesuaikan diri di
sekolah.
10.
Mengumpulkan Tiap Tugas
Pelajar yang memahami, mengerti akan
tugas dan kewajibannya sebagai siswa adalah pelajar yang mestinya mengerjakan
apa yang menjadi tugas yang diberikan guru, walaupun tidak sempurna, tetapi
tetap berusaha mengumpulkan tugas tersebut tepat waktu. Bukan karena tidak bisa
mengerjakan, kemudian tidak mengumpulkan tugas. Bahkan walau terlambat tugas
tetap diselesaikan dan dikumpulkan.
11.
Manfaatkan Praktek Kerja Industri (prakerin)
Gunakan kesempatan Praktek Kerja Industri (prakerin) untuk
menggali penguasaan kompetensi produktif Anda (pembelajaran yang bersifat
praktek) seluas-luasnya.